6 Keunikan Tari Saman, Tarian Khas Aceh | Juara 1 Dunia !

Tari Saman – Membahas mengenai budaya di Indonesia memang tidak pernah ada habisnya. Keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki Indonesia menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakatnya. Bukan hanya rumah adat Aceh saja yang unik, tapi Nanggroe Aceh Darussalam punya salah satu seni budaya yang mendunia lho.

Salah satu bentuk budaya yang masih dilestarikan dan dijaga hingga saat ini, yaitu tari Saman dari Aceh.

Tarian ini merupakan salah satu jenis tarian hiburan yang biasanya digelar untuk merayakan hari raya keagamaan umat Islam.

Nah, biar kamu lebih paham tentang sejarah tari Saman dan keunikannya, simak ulasan berikut ini.

Sejarah Tari Saman

Sejarah Tari Saman
source : jengsusan.com

Tari Saman berasal dari suku Gayo yang berada di Aceh, tepatnya di dataran tinggi Gayo. Tarian ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ulama besar asal Aceh bernama Syekh Saman pada abad ke-14.

Pada awalnya, tarian yang diberi nama Pok Pok Ane ini hanyalah sebagai permainan rakyat.

Namun, setelah kebudayaan Islam mulai masuk ke wilayah Gayo, perlahan-lahan tarian ini mulai berakulturasi dengan budaya Islam.

Hal ini terlihat dari lagu yang digunakan untuk mengiringi tarian Saman. Iringan lagu untuk Saman dipenuhi dengan syair yang sarat makna dan nilai-nilai Islami.

Tidak hanya syair lagu yang mengiringi saja, kebudayaan Islam yang berkembang di wilayah Gayo ini juga mempengaruhi sebagian dari gerakan tarian Saman mulai dari gerakan tepuk tangan hingga posisi tempat duduk.

Syekh Saman mengubah beberapa gerakan, sehingga lebih bervariasi dan indah.

Gerakan tepukan paha dan dada yang dilakukan secara bergantian menjadi salah satu ciri khasnya.

Pada awalnya, tarian ini hanya digelar saat perayaan keagamaan atau acara adat masyarakat setempat, seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, tari Saman tidak hanya digelar saat perayaan atau acara adat tertentu saja, namun menjadi seni pertunjukan yang menghibur dan banyak diajarkan di sekolah-sekolah.

Makna dan Fungsi Tari Saman

Makna dan Fungsi Tari Saman
source : amazonaws.com

Sebagai tarian khas dari daerah Aceh, gerakan dari tarian ini sangat memerlukan kerja sama dan kekompakan antar penari, sehingga tercipta gerakan yang indah dan serasi.

Tarian Saman ini juga tergolong tarian adat yang populer baik di kalangan masyarakat lokal maupun mancanegara.

Karena keserasian dan keseragaman gerakan menjadi poin penting, para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang baik dan rajin berlatih untuk menghindari kesalahan gerakan.

Bukan sekadar seni pertunjukan yang menghibur saja, Saman juga mengandung banyak pesan dan makna filosofis.

Makna filosofis yang terkandung di dalam tarian Saman ini meliputi nilai-nilai keagamaan, kekompakan, kebersamaan, kesopanan, kepahlawanan, dan pendidikan.

Tarian Saman berfungsi sebagai media dakwah untuk menyampaikan nilai-nilai kebaikan.

Selain media dakwah, tarian ini juga berfungsi sebagai sarana pendidikan yang diajarkan di sekolah-sekolah formal ataupun ajang perlombaan.

Tarian ini juga sering digelar di berbagai acara-acara resmi, seperti pembukaan festival atau kompetisi, kunjungan tamu kehormatan, dan lain sebagainya.

Sebagai tarian yang ikonik dan menjadi warisan budaya, Saman juga menjadi magnet untuk menarik wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke Aceh.

Maka dari itu, sebagai generasi penerus bangsa, kamu juga harus ikut ambil bagian dalam menjaga dan melestarikan budaya di Indonesia.

6 Keunikan Tari Saman khas Aceh

Keunikan Tari Saman
source : williamwchandra.com

Keunikan tarian adat yang satu ini terletak pada gerakannya yang tidak menggunakan iringan musik, namun hanya berupa suara dari tepukan tangan, dada, dan paha, serta paduan suara dari para penarinya.

Meskipun memiliki gerakan yang terbilang sederhana, kepopuleran tarian khas Aceh yang satu ini berhasil mengalahkan tari Pendet dan tari Kecak dari Bali, lho.

Sebelum tarian ini dimulai, pemuka adat akan memberikan pembukaan yang berisi petuah dan nasihat kebaikan kepada penonton dan penari.

Setelah pemuka adat sebagai perwakitan masyarakat memberikan pembukaan, selanjutnya akan dipandu oleh seorang “Syekh” yang berperan sebagai pemimpin tarian.

Tarian ini juga sangat kental dengan unsur tradisionalnya yang tersirat dari kombinasi antara gerak dan syair lagu yang sarat makna.

Keunikan tarian Saman juga dapat kamu kenali melalui karakteristiknya, baik formasi, gerakan tarian, properti yang digunakan, maupun kostum dan tata rias yang dikenakan.

Nah, biar kamu lebih paham apa saja keunikan dari tari Saman, berikut ini penjelasan selengkapnya.

1. Properti

Properti
source : jengsusan.com

Ketika akan menarikan suatu tarian, kamu tentu membutuhkan lagu, musik, atau alat musik sebagai iringannya.

Namun yang unik dari tarian tradisional dari Aceh ini, kamu tidak membutuhkan iringan berupa lagu ataupun alat musik pengiring.

Tarian Saman ini hanya menggunakan suara dari tepukan tangan, tepukan pada dada, dan tepukan pada paha para penarinya.

Ada beberapa cara yang dilakukan para penari Saman untuk mendapatkan bunyi-bunyian yang khas dan harmonis.

Bunyi-bunyian pada tarian Saman dapat diperoleh dari tepukan dari kedua telapak tangan dengan tempo sedang sampai tempot yang sangat cepat, tepukan kedua telapak tangan dengan dada dengan tempo cepat, tepukan satu tangan ke dada bertempo sedang, dan jentikan jari.

Selain bunyi-bunyian yang berasal dari gerakan tangan, tarian Saman juga diiringi nyanyian yang dibawakan dengan beberapa cara.

Berikut ini beberapa macam cara melantunkan nyanyian pengiring tarian Saman:

  • Suara auman dari pengangkat untuk mengawali tarian disebut dengan rengum.
  • Suara auman yang dilakukan oleh semua penari setelah regnum dari pengangkat disebut dengan dering.
  • Nyanyian singkat dengan suara pendek yang dikumandangkan oleh seorang penari yang berada di posisi tengah barisan atau dikenal dengan sebutan redet.
  • Nyanyian dengan suara panjang dan melengking sebagai tanda perubahan gerak yang dilakukan oleh salah seorang penari yang disebut dengan syek.
  • Nyanyian lagu yang diulang bersama semua penari setelah lagu dinyanyikan oleh penari solo atau yang disebut dengan saur.

2. Gerakan

Gerakan
source : ringgoabrio.blogspot.com

Pada awal kemunculannya, tari Saman Aceh ini hanya dibawakan oleh para penari pria saja karena pada saat itu wanita tidak diperbolehkan untuk menari.

Namun seiring berjalannya waktu dan digaungkannya kesetaraan gender, tarian ini mulai dibawakan oleh para penari wanita.

Untuk bisa menarikan tarian khas yang satu ini diperlukan sekitar 7 sampai 15 orang, bahkan bisa lebih dari itu.

Jika pada tarian tradisional lainnya dilakukan dengan berdiri dan melenggak-lenggokkan badan dengan gemulai, maka pada tari Saman dilakukan secara berbaris sejajar dengan posisi duduk.

Tarian ini menggunakan 2 unsur gerak dasar berupa tepukan tangan dan tepukan tangan di dada.

Gerakan tepukan tangan dan tepukan di dada ini diduga berasal dari inisiatif Syeikh Saman.

Pada saat Syeikh Saman menyebarkan ajaran agama Islam, beliau mempelajari tarian Melayu kuno yang kemudian dihadirkan melalui gerakan tari disertai dengan syair yang berisi tentang ajaran Islam.

Hal ini bertujuan agar beliau lebih mudah dalam menyampaikan dakwahnya dan mudah dipahami.

Meskipun hanya mengandalkan gerakan tangan yang diulang-ulang dengan berbagai macam variasi, kamu akan tetap dibuat takjub dengan kekompakan dari gerakan para penarinya.

Gerakan pada tarian Saman ini juga menerapkan tempo yang berbeda-beda, mulai dari gerakan lambat hingga cepat.

1. Gerakan Tangan

Gerakan tangan dilakukan sesuai dengan lantunan irama lagu yang dikumandangkan oleh para penarinya seperti paduan suara yang merdu.

Bentuk gerakan yang tercipta dari tarian tradisional yang satu ini juga sangat atraktif dan dinamis.

Ciri khas yang bisa kamu temukan dari tarian ini yaitu gerakan henjutan badan, gerakan menggelengkan kepala selaras dengan gerakan badan, dan gerakan tangan saling berdempetan antara satu penari dengan penari lainnya dalam posisi duduk bersimpuh.

Karena ditarikan dalam posisi duduk, tarian Saman tergolong dalam jenis kesenian tari duduk (ratoh duk).

Posisi duduk berlutut dengan kedua telapak kaki menopang berat tubuh ini berkaitan erat dengan budaya dan ajaran Islam.

Pola ruang yang digunakan dalam tarian ini juga terbatas pada level atau ketinggian posisi badan.

Posisi badan ini dimulai dari level terendah dengan posisi membungkuk ke depan (tungkuk) dan miring ke belakang hingga 60° atau biasa disebut langat.

Untuk level tertinggi dilakukan dengan posisi duduk berlutut berubah ke posisi di atas lutut atau dalam bahasa Gayo disebut dengan berlembuku.

Pada beberapa bagian gerakan juga disertai dengan singkeh atau gerakan miring ke kiri atau ke kanan.

2. Gerakan Melenggangkan Badan

Selain itu, ada pula gerakan melenggangkan badan ke kanan-depan atau kiri belakang (lingang) dalam posisi duduk.

Gerakan kepala pada tarian Saman juga tidak kalah penting.

Gerakan kepala ini berupa anggukan dengan tempo yang lambat sampai tempo cepat dan gerakan kepala memutar (girek).

3. Gerakan Tepukan

Pada setiap pertunjukan tari Saman, semua unsur baik gerak maupun iringan dari tepukan anggota badan dilakukan dengan serasi dan kompak sehingga menghasilkan gerak tari yang mengagumkan, indah, dan harmonis.

3. Kostum dan Busana

Kostum dan Busana
sqiindonesia.sch.id

Dalam kesenian tarian apapun, termasuk Saman, kostum dan tata rias menjadi elemen pendukung yang harus ada untuk memberi sentuhan estetik.

Dari segi riasan para penarinya sendiri juga tidak menggunakan riasan yang terlalu tebal dan mencolok.

Untuk riasan penari Saman biasanya hanya menggunakan bedak dan beberapa kosmetik lainnya.

Tidak hanya sebagai pelengkap agar terlihat indah, kostum atau busana yang dikenakan dalam tarian Saman juga memiliki tujuan tertentu untuk menyampaikan pesan yang terkandung di dalam tarian.

Pemilihan warna pada busana Saman juga mengandung makna filosofis tertentu yang mencerminkan keberanian, kekompakan, kebijaksanaan, dan keperkasaan.

Kostum atau busana yang dikenakan para penari Saman dibagi menjadi 4 bagian antara lain sebagai berikut ini:

  • Bagian kepala menggunakan bulung teleng atau ikat kepala tengkuluk berbentuk empat persegi dengan kain berwarna dasar hitam.
  • Bagian atasan mengenakan pakaian pokok yang disebut dengan baju kerawang. Baju ini menggunakan warna dasar hitam yang disulam dengan benar berwarna hijau, putih, dan merah, sedangkan bagian pinggang disulam dengan kekait dan kedawek.
  • Bagian bawahan mengenakan celana dan sarung
  • Pernak-pernik berupa gelang, cincin, sapu tangan, dan bunga.

Baca Juga :

Tari Zapin : Tarian Melayu dengan Gerakan yang Penuh Makna

4. Salah Satu Warisan Dunia yang Diakui Oleh UNESCO

Salah Satu Warisan Dunia yang Diakui Oleh UNESCO
source : travelinkmagz.com

Keunikan dari tarian Saman ini rupanya berhasil menjadikannya sebagai salah satu kebudayaan Indonesia yang diakui oleh UNESCO, lho.

Tepatnya pada 24 November 2011, UNESCO secara resmi mengakui Saman sebagai warisan budaya bukan benda yang membutuhkan perlindungan mendesak.

Pengajuan proposal mengenai klaim kepemilikan tarian ini sebenarnya sudah diserahkan oleh pihak pemerintah Indonesia sejak Maret tahun 2010.

Namun, pengakuan yang diberikan oleh UNESCO baru terealisasikan pada November tahun 2011 karena adanya empat syarat yang harus dipenuhi.

Keempat syarat untuk bisa mendapatkan pengakuan dari UNESCO ini meliputi keunikan, originalitas atau keaslian budaya, nilai-nilai yang bisa diperoleh masyarakat, dan apakah budaya ini memiliki nilai tular ke masyarakat Indonesia secara luas atau belum.

Dengan adanya pengakuan status kepemilikan budaya dari UNESCO diharapkan makin banyak orang yang peduli terhadap kebudayaan lokal.

Selain untuk menghindari kepunahan, adanya pengakuan dari UNESCO juga membantu menghindarkan dari pencurian atau klaim budaya negara lain.

Sebagai contoh misalnya pengakuan Malaysia terhadap status kepemilikan budaya terhadap wayang kulit dan reog.

Padahal seperti yang sudah kamu ketahui, wayang dan reog merupakan budaya asli Indonesia.

5. Formasi Tarian

Formasi Tarian
source : mahadsaman.sch.id

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kebudayaan Melayu pada zaman dahulu memang hanya memperbolehkan para pria saja untuk menarikan tari-tarian.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang makin maju, para wanita juga diperbolehkan menarikan tarian Saman.

Bahkan saat ini, kamu akan lebih mudah menemukan penari Saman berjenis kelamin perempuan, bukan?

Pada awal diciptakannya tarian Saman ini hanya dimainkan para pria dengan jumlah sekitar 10 orang yang dibagi menjadi 2 peran yaitu 8 orang sebagai penari dan 2 orang sebagai pemimpin tarian yang memberi aba-aba.

Untuk formasi-formasi unik biasanya dimainkan oleh penari berjumlah 17 orang.

Untuk penari nomor 1 dan nomor 17 mendapat sebutan penopang yang bertugas menjaga keutuhan dan ketahanan formasi agar tetap lurus dan rapat. Untuk penari di posisi ke-8 dan ke-10 disebut dengan pengapit yang bertugas mengingatkan pergantian gerakan para penari dalam tempo tertentu.

Untuk penari yang berada di posisi nomor 2 sampai 7 dan nomor 11 sampai 16 disebut dengan penyepit yang bertugas menjaga formasi tetap rapat dan tidak ada celah antara satu penari dengan penari lainnya.

Sementara itu, untuk penari yang berada di posisi nomor 9 disebut dengan pengangkat yang bertugas mengatur gerakan tari, level atau ketinggian posisi badan saat menari, syair lagu yang dinyanyikan, dan balas-balasan syair lagu.

Tari Saman menggunakan pola lantai garis lurus vertikal dan horizontal yang memberikan kesan sederhana namun kuat.

Akan tetapi, dibandingkan dengan pola lantai vertikal, pada gerakan dasar tarian Saman lebih banyak menggunakan pola lantai horizontal.

Pola lantai horizontal yang digunakan pada tari Saman memiliki makna bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan manusia lain.

Sementara itu, penggunaan pola lantai vertikal menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan sebagai pencipta alam semesta.

Selain menggunakan pola lantai garis lurus, tari Saman memiliki pola lantai berbentuk huruf Z juga.

Formasi yang disusun secara apik dan menarik membuat pertunjukan tarian Saman ini banyak ditunggu-tunggu oleh penonton.

6. Video Tari Saman

Video Tari Saman
source : meonproperty.online

Sebagai tarian tradisional yang sudah populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia, Saman memang memiliki gerakan yang unik, kompak, dan harmonis.

Meskipun tanpa menggerakkan anggota badan seperti tarian pada umumnya, Saman tetap berhasil membuat siapapun terpukau.

Semua penari Saman juga harus memiliki konsentrasi yang bagus dan fokus pada setiap gerakan.

Semua penari juga harus menghafalkan syair lagu yang dinyanyikan sebagai pengiring tarian karena Saman tidak menggunakan alat musik untuk mengiringinya.

Meski terlihat mudah karena hanya berupa tepukan tangan, dada, dan paha, namun kenyataannya gerakan tarian Saman cukup sulit untuk dipraktikkan, lho.

Baca Juga :

Mengenal Tari Kipas Pakarena khas Gowa Sulawesi Selatan

Dari ulasan di atas mengenai tari Saman dan keunikannya, kamu pasti merasa bangga, bukan?

Tidak hanya sebagai tarian yang menghibur saja, Saman juga termasuk dalam salah satu warisan budaya Indonesia yang wajib dijaga dan dilestarikan.

Leave a Comment